Posted : 10 Juni 2011
Oleh : Berbagai Sumber
Dilihat 64,565 kali
Tags : Kerajinan Kotagede | Perak | Silver Kotagede | Perak Kotagede
Selain bangunan-bangunan dan tempat bersejarah peninggalan Kerajaan Matram Islam yang dapat anda kunjungi, dapat juga dilihat peninggalan sejarah lainnya yang sampai sekarang masih dipertahankan misalnya seni pembuatan kerajinan perak.
Sebenarnya kerajinan perak ini telah dilakukan turun temurun sejak dahulu dan berawal dari pemenuhan kebutuhan akan perhiasan atau perlengkapan lainnya bagi Raja dan Kraton serta kerabat-kerabatnya. Lokasi perajin perak ada di hampir setiap sudut Kotagede dari pasar kotagede hingga Masjid Agung dan bekas Istana Mataram Islam. Dan hampir sepanjang jalan Kotagede terdapat puluhan toko, perajin maupun koperasi kerajinan perak.
Seni kerajinan perak Kotagede muncul bersamaan dengan berdirinya kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, Beliau memerintahkan abdi dalem kriya untuk membuat perhiasan dari emas dan perak. Terutama pada masa pemerintahan Sultan Hamenku Buwono VIII, Beliau sangat terpikat dengan keindahan kerajinan logam ini kemudian memerintahkan abdi dalem kriya untuk meneruskan dan mengmbangkan seni kerajinan logam tersebut.
Keindahan seni kerajinan logam ini, khususnya kerajinan perak Kotagede, tersbar hingga ke mancanegara, hingga suatu saat seorang pedagang dari Belanda datang ke Kotagede untuk memesan barang-barang yang terbuat dari perak. Barang-barang tersebut berupa benda-benda keperluan rumah tangga orang Eropa seperti tempat lilin, perabot makan dan minum serta perhiasan gaya Eropa dengan motif tradisional Kotagede.
Sejak saat itulah pesanan barang-barang perak terus meningkat, sehingga Pemerintah Hindia Belanda mendirikan suatu lembaga khusus guna menjaga dan meningkatkan kualitas teknik pembuatan kerajinan perak dan pengembangan pemasarannya. Lembaga ini bernama "Stichting Beverding van het Yogyakarta Kent ambacht".
Pada tahun 1930-1940an banyak bermunculan perusahaan-perusahaan kerajinan perak. Masing-masing perusahaan berusaha meningkatkan kualitas produknya dan menciptakan motif-motif baru. Pada masa inilah kerajinan perak Kotagede benar-benar mengalami masa jaya. Selain unsur historisnya yang telah membuktikan keberadaan dan keunggulannya, kerajinan perak Kotagede lebih variatif dengan menonjolkan nilai artistik yang sangat tinggi dengan ciri khas benang yang lembut.
Kebanyakan ornamen kerajinan perak Kotagede bercorak motif tumbuh-tumbuhan, seperti motif daun dan bunga teratai. Ciri khas yang tetap dipertahankan adalah pengerjaan barang kerajinan secara manual, karena sejak jaman dulu sampai sekarang tetap mengandalkan ketrampilan tangan. Baik kerajinan perak lempengan atau kerajinan perak filigri (seutas kawat perak tipis dipilih satu persatu dan dirangkai sedemikian rupa untuk memperoleh bentuk yang dikehendaki) dikerjakan dengan penuh ketelitian. Sebagian lagi memerlukan proses yang berbeda, misalnya dengan melalui proses pembakaran utntuk memperoleh perak bakar yang juga banyak digemari.